Posts

Showing posts from September, 2008

Keluarga Sakinah, Keluarga Dambaan

Ditulis oleh Farid Ma'ruf di/pada Februari 29, 2008 Semoga menjadi keluarga sakinah mawaddah wa rahmah. Ungkapan ini sering terdengar seiring dengan musim orang menikah. Seakan sudah menjadi kalimat pakem yang harus diucapkan saat menghadiri kondangan dan menyalami sang mempelai. Lantas apa maksud dari ungkapan tersebut ? Keluarga Samara. Sebagai sebuah ibadah, tentu saja pernikahan memiliki sejumlah tujuan yang mulia. Memahami tujuan itu akan menghindarkan pernikahan hanya sekedar ajang pelampiasan nafsu seksual belaka. Tujuan-tujuan itu adalah pertama mewujudkan mawaddah dan rahmat, yakni terjalinnya cinta kasih dan tergapainya ketentraman hati (ar-Rum : 21). Kedua, sebagai upaya mengikuti sunnah Rasulullah. Ketiga, melanjutkan keturunan dan menghindari dosa. Keempat, untuk mempererat tali silaturahim. Kelima, pernikahan sebagai sarana dakwah. Keenam, dalam rangka menggapai mardhatillah. Jika demikian tujuan pernikahan yang sebenarnya, maka dapat dipastikan bahwa suatu pernikaha

Pesan Rasulullah untuk Fatimah az-Zahra

:)Message: Ada sepuluh wasiat Rasulullah kepada putrinya Fatimah Az-Zahra, wasiat ini merupakan mutiara termahal nilainya,khususnya bagi setiap istri yang mendambakan kesalehan. Wasiat tersebut adalah: 1.Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yangmembuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, kelak Allah akan tetapkan baginya kebaikan dari setiap biji gandum yang diadonnya, dan juga Allah akan melebur kejelekan serta meningkatkan derajatnya. 2.Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepunguntuk suami dan anak-anaknya, niscayaAllah akan menjadikan antara neraka dan dirinya tujuh tabir pemisah. 3.Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang meminyaki rambut anak-anaknya lalumenyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya, maka Allah akan tetapkan pahalabaginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang. 4.Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yangmembantu kebutuhan tetangga-tetanggany a,maka Allah akan membantunya un

Bertadarrus Al-Qur'an di bulan Ramadhan

http://www.pesantrenvirtual.com Oleh: Dewan Asatidz Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Manakah yang lebih utama (besar pahalanya) membaca Al-Quran atau memahami Al-Quran?. Karena kalau saya amati umat islam di Indonesia dalam berbagai acara, seperti mengisi acara ramadhan, mereka memperbanyak "tadarus", jadi lebih mengutamakan membaca dari pada memahami. Menurut hemat saya sangat sedikit sekali orang yang mau memahami Al-Quran dan lama kelamaan Al-Quran itu hanya tinggal bunyinya saja tapi nur (cahayanya)akan padam. Dasun --------- Jawab --------- Assalamu'alaikum wr. wb. Sdr. Dasun, Memahami al-Qur'an, membacanya dan bahkan mendengarkannya semua mendapatkan pahala. Itulah salah satu kelebihan al-Qur'an, meskipun hanya dengan membaca dan mendengarkannya dengan tanpa memahami ma'nanya tetap mendapatkan pahala. Membaca al-Qur'an juga termasuk zikir qauli, yaitu zikir menggunakan mulut kita. Dalam sebuah hadist Rasulullah s.a.w. bersabda "

Kiat Aman Puasa Pada Anak

Si Polan sejak usia 5 tahun ternyata sudah melakukan ibadah puasa penuh selama 1 bulan. Tetapi si Udin dengan usia yang sama, jangankan untuk berpuasa terlambat makan sebentar saja sudah berteriak keras sekali. Ibadah yang cukup berat ini dilakukan baik oleh keinginan sendiri ataupun karena keinginan orangtua. Bagaimana merencanakan dan membimbing anak dalam melakukan ibadah puasa tanpa harus mengganggu perkembangan dan pertumbuhan anak? Memasuki bulan ramadhan, anak belum akil baliq tidak termasuk umat yang diwajibkan berpuasa. Tetapi pada kenyataannya banyak anak pra akil baliq sudah berpuasa "penuh" layaknya orang dewasa. Periode akil baliq biasanya terjadi saat anak sudah mulai masa pubertas atau sekitar usia 12 tahun. Anak perempuan akan mendapat menstruasi dan payudara mulai berkembang. Anak lelaki mulai memperlihatkan perubahan dalam suara, otot, bentuk fisik berubah secara cepat, dan sudah mengalami peristiwa "mimpi basah". Sejak saat inilah anak diwajibk

Kitab Suci Multiwajah

[ Minggu, 14 September 2008 ] Oleh Masdar Farid Mas'udi * Dalam Ramadan Alquran diturunkan, dalam Ramadan Alquran paling banyak dibaca dan diperdengarkan. Membaca ayat-ayat Alquran, demikian kita selama ini diajari, tanpa mengerti artinya pun sudah ibadah, apalagi bagi yang mengerti. Masya Allah.... Begitulah kemurahan Tuhan, Allah subhanahu wa ta'ala.... Terima kasih Ya Rabb! Tapi, apakah maksud Alquran diturunkan? Apakah sekadar untuk dibaca seperti namanya sendiri, Quran, yang berarti bacaan? Jawab kiai saya almarhum yang juga seorang ulama ahli tafsir terkemuka: Tentu saja tidak; dibaca kalimatnya, dimengerti artinya, direnungkan kandungannya, dan diamalkan pesannya. Itulah tujuan seutuhnya. Tapi, berapa gelintir manusia yang mampu begitu? Belum lagi, kata orang, untuk memahami ayat dengan benar dan tepat, seseorang perlu perangkat ilmu yang macam-macam, terutama yang berkaitan dengan bahasa Arab, dan tidak kalah penting konteks kesejarahan, baik yang juz'iy maupun yang

Berbuka puasa dengan korma atau air

" Salman bin Amr Adh-Dabiy RA, berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Jika kalian berbuka puasa, hendaknya berbuka dengan korma. Jika tidak ada, hendaknya berbuka dengan air, karena air itu dapat membersihkan." (HR perawi lima, Ibn Khuzaimah, Ibn Hibban, dan Hakim) Pelajaran dalam hadits ini: Air dapat membersihkan pencernaan dari segala macam kotoran Kita dianjurkan utnuk berbuka dengan korma, jika tidak ada, dengan air. Anas bin Malik RA menceritakan Rasulullah SAW berbuka dengan beberapa rutob (korma basah) sebelum shalat maghrib. Jika tidak ada rutob, beliau berbuka dengan korma. jika tidak ada korma, beliau minum beberpa teguk (HR Ibn Dawud) Perhatian dan kasih sayang nabi SAW kepada umatnya sangatlah besar, hingga dalam masalah inipun beliau memberikan perhatiannya. Penjelasan ttg manfaat korma, menyebutkan diantaranya:(sumber, Manafi'ut Tamr,terbitan Dep kes Mesir) Korma memiliki kandungan zat gula yang sangat besar, dan sangat dibutuhkan tubuh. Korma mudah

Enam Tips Sehat Puasa

Menjalankan ibadah puasa adalah sebuah kewajiban bagi umat muslim, namun jika ditilik dari sisi kesehatan dibalik nilai ibadah dari ritus yang dijalankan sebulan penuh tiap tahun ini, juga tersimpan banyak manfaat. Tapi tentu saja jika itu dijalankan dengan aturan yang benar dan tidak asal-asalan. Bagaimana memadukan antara ibadah dan mendapatkan manfaat bagi kesehatan kita, berikut kami suguhkan 6 tips menjalankan puasa sehat: 1. Jangan Tinggalkan Sahur Sahur merupakan salah satu rangkaian dalam ibadah puasa Ramadhan yang sangat disarankan, dalam sebuah Hadist disebutkan bahwa "Bersabda Rasulullah SAW: "Sahurlah kamu, karena dalam sahur itu terdapat berkah yang besar". Kenapa sahur penting bagi kita yang menjalankan puasa?, Saat menjalankan puasa tubuh kita tidak mendapatkan asupan gizi kurang lebih selama 14 jam. Untuk itu supaya tubuh dapat menjalankan fungsi dengan baik, sel-sel tubuh membutuhkan gizi dan energi dalam jumlah cukup. Untuk menu sahur sebaiknya pilih ma

Ramadhan Bulan Taubat

Oleh Ihsan Tandjung Ramadhan merupakan bulan yang mengandung peluang emas untuk bertaubat kepada Allah ta’aala. Barangsiapa yang bersungguh-sungguh dalam berpuasa di bulan ini, maka Allah ta’aala akan mengampuni segenap dosanya sehingga ia diumpamakan bagai berada di saat hari ia dilahirkan ibunya. Setiap bayi yang baru lahir dalam ajaran Islam dipandang sebagai suci, murni tanpa dosa. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ رَمَضَانَ شَهْرٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ صِيَامَهُ وَإِنِّي سَنَنْتُ لِلْمُسْلِمِينَ قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ الذُّنُوبِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ Bersabda Rasululah shollallahu ’alaih wa sallam, "Sesungguhnya Ramadhan adalah bulan di mana Allah ta’aala wajibkan berpuasa dan aku sunnahkan kaum muslimin menegakkan (sholat malam). Barangsiapa berpuasa dengan iman dan dan mengharap ke-Ridhaan Allah ta’aala, maka dosanya keluar seperti hari ibunya melahirkannya. " (HR Ahmad 1596) Subhanalla
Rasulullah s.a.w. amat menganjurkan umatnya agar bersahur kerana terdapat keberkatan pada waktu itu. Sabda baginda s.a.w., Bersahurlah kamu semua kerana sesungguhnya pada waktu makan sahur itu terdapat keberkatan. (Riwayat al-Bukhari dalam Sahih al-Bukhari, Kitab al-Shaum, hadis no. 1923)Maksud keberkatan itu ialah wujudnya ganjaran serta pahala yang besar dalam ibadah sahur tersebut. Menurut al-Hafiz Ibn Hajar al-Asqalani, keberkatan sahur itu diperoleh melalui amalan mengikuti sunah, menyelisihi ahli kitab, menambah kekuatan dan semangat untuk beribadat serta menghindari tabiat buruk yang timbul akibat lapar.Selain itu, ia menjadi sebab untuk orang yang berpuasa bersedekah kepada orang lain, menjadi sebab untuk berzikir dan berdoa pada waktu yang mustajab dan memberi kesempatan untuk berniat bagi mereka yang belum sempat berniat puasa sebelum tidur. (Rujuk al-Hafiz Ibn Hajar al-Asqalani, Fath al-Bari, Jil. 11, hal. 120) Antara hikmah disyariatkan bersahur adalah untuk membe

Khusyuk dalam Shalat

Dr H Shobahussurur MA - detikRamadan Jakarta - Sahabat Rasulullah SAW, Hudzaifah r.a mensinyalir bahwa hal pertama yang akan lenyap dari agama Islam adalah khusyu', sedangkan yang terakhir adalah shalat. Kelak akan banyak orang yang mengerjakan shalat, tapi tidak memperoleh kebaikan di dalamnya. Kamu hampir tidak menemukan seorangpun yang melaksanakan shalat dengan khusyu' ketika masuk ke dalam masjid. Hudzaifah r.a. selanjutnya berkata: "Hindarilah olehmu khusyu' munafiq, yaitu kamu melihat tubuh seseorang dalam keadaan khusyu' tapi hatinya tidak". Fudhail bin Iyadh menambahkan: "Sangat dibenci ketika seseorang kelihatan khusyu', padahal hatinya tidak demikian. Ketika ada seseorang yang kedua pundak dan badannya kelihatan khusyu', maka dikatakan kepadanya: "Hai Fulan, khusyu' ada di sini sambil menunjuk dadanya dan bukan disini sambil menunjuk kedua pundaknya". (Ibn Qayyim, Madârij al-Sâlikîn, 1/521). Ibn Taimiyyah menjelaskan bahwa

10 Langkah Mengisi Ramadhan Bersama Anak

Ustadzah Herlini Amran Shaum (puasa) Ramadan adalah salah satu pilar dari Rukun Islam. Maka mendidik anak untuk berpuasa Romadhon menjadi kewajiban keislaman yang integral bagi para orang tua. Para sahabat Rasul telah mendidik putra-putri mereka yang masih kecil untuk berpuasa. Seperti yang dituturkan shahabiyah Rubayyi' binti Mu'awwiz tentang bagaimana cara mereka mendidik anak-anak mereka berpuasa Asyura (sebelum diwajibkan puasa Romadhon: " ...dan kami melatih anak-anak kami yang masih kecil untuk berpuasa. Kami bawa mereka ke masjid dan kami buatkan mereka mainan dari bulu. Apabila diantara mereka ada yang merengek minta makan, maka kami bujuk dengan mainan itu terus hingga tiba waktu berbuka" (HR. Bukhari Muslim). Dari riwayat diatas, kita dapat mengetahui bahwa para sahabat memberikan perhatian yang serius dalam melatih putra-putri mereka untuk membiasakan berpuasa. Lantas apa yang dapat kita lakukan saat ini untuk meneladani tradisi sahabat tadi ? Ada

Kedudukan Ibadah Ramadahan dan Amalan2nya

Ibadah puasa merupakan Rukun Islam yang ke 3 dan wajib hukumnya. Sesuai dengan firman Allah SWT, dalam surat Albaqarah ayat 183 : Artinya : Hai orang2 beriman, diwajibkan atasmu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, semoga kamu bertaqwa. Melalui ayat ini dapat kita pahami bahwa puasa adalah wajib keatas seluruh anggota badan. Lidah berpuasa, yaitu dengan menghindarkan diri dari berkata dusta, berbohong dan sebagainya. Telinga berpuasa, yaitu tidak mendengarkan hal2 yang diharamkan oleh agama. Mata berpuasa, yaitu tidak melihat hal2 yang melalaikan dan hal2 yang mengharamkan untuk dilihat. Begitu juga dengan seluruh anggota badan lainnya. Sehingga hawa nafsu pun berpuasa yaitu menghindar dari ketamakan dan nafsu syahwat. Puasa hati yaitu menghilangkan kecintaan kita terhadap keduniaan. Puasa ruhani yaitu mengingat kelezatan dan keni'matan akhirat. Puasa pikiran yaitu mengosongkan pikiran kita dari berpikir selain kepada Allah Ta'ala. Menurut pan

Hukum mencela, mengolok-ngolok dan ghibah dalam islam

Dikutip dari Halal dan Haram dalam IslamOleh Syekh Muhammad Yusuf QardhawiAlih bahasa: H. Mu'ammal HamidyPenerbit: PT. Bina Ilmu, 1993 Baca seluruhnya di http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Halal/4042.html Mendamaikan Persengketaan Kalau cuaca pertengkaran itu telah cerah kembali sesuai dengan keharusan bersaudara, maka bagi masyarakat Islam mempunyai kewajiban lain. Sebab sepanjang pengertian masyarakat Islam yaitu suatu masyarakat yang saling saling membantu dan saling menolong. Oleh karena itu tidak boleh sementara orang melihat saudaranya bertengkar dan saling membunuh, kemudian dia berdiri sebagai penonton, dan membiarkan api bertambah menyala dan kebakaran makin meluas. Bahkan setiap orang yang arif dan bijaksana serta ada kemampuan, harus terjun ke gelanggang guna mendamaikan persengketaan itu dengan niat semata-mata mencari kebenaran dan jauh dari pengaruh hawa nafsu. Seperti apa yang difirmankan Allah: "... maka adakanlah perdamaian di antara saudara-saudaramu, dan

Puasa dengan Itqan dan Ihsan

By Mohamad Joban Setiap tahun kita melaksanakan puasa, dan kita mengetahui serta menyadari akan hikmat dan tujuan berpuasa, yaitu untuk membina manusia muslim yang bertaqwa, dan bebudi luhur. Namun sayang secara realita nampaknya hanya sedikit yang berhasil mencapai tujuan puasa diatas. Kira-kira apa sebabnya? Sebabnya adalah karena banyak diantara kita -ummat Islam- yang kurang memahami apa yang diinginkan oleh Allah ketika kita melakukan suatu ibadah atau amal-amal soleh? Padalah itu merupakan suatu kunci dari bernilai atau tidaknya suatu ibadah atau amal disisi Allah. Dengan kata lain memahami apa yang diinginkan oleh Allah itu adalah merupakan kunci sukses suatu ibadah atau amal. Apa yang Allah inginkan? Yang Allah inginkan dalam kita beribadah dan beramal adalah ibdah dan amal itu dilakukan dengan Itqan dan Ihsan APA ITU ITQAN DAN IHSAN? Kata-kata Itqan ini sulit untuk diterjemahkan kedalam bahasa kita (Indonesia) atau bahasa apa saja. Untuk memahaminya, mari kita lihat penggu