Hadits-hadits Palsu ttg Keutamaan bln RaJaB
Rasulullah saw bersabda : “Barangsiapa melakukan amal perbuatan yang tidak ada perintah dari kami, maka (amal perbuatan tersebut) tertolak.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Ibnu Majah, lafal hadits dari Muslim). Dari kitab Al Fawaaid Al Majmu`ah di Al Ahadiits Al Maudhu`ah, karya Syaikul Islam Muhammad Bin `Ali As Syaukaniy, yang diterjemahkan oleh Abu Al Mundzir As Salafiy, dijelaskan bahwa terdapat sejumlah hadits-hadits palsu yang menyebutkan tentang keutamaan bulan Rajab. Hadits2 tsb, sbb: 1. “Rajab adalah bulan Allah, Sya`ban bulan Saya (Rasulullah Shollallahu `alaihi wa Sallam), sedangkan Ramadhan bulan ummat Saya. Barang siapa berpuasa di bulan Rajab dua hari, baginya pahala dua kali lipat, timbangan setiap lipatan itu sama dengan gunung gunung yang ada di dunia, kemudian disebutkan pahala bagi orang yang berpuasa empat hari, enam hari, tujuah hari, delapan hari, dan seterusnya, sampai disebutkan ganjaran bagi orang berpuasa lima belas hari. Hadits ini “Maudhu`” (Palsu). Dala