Posts

Showing posts from 2015

Keutamaan Makkah

Image
      (Disarikan dari makalah Najlah Sholih yang berjudul Fadlu Mekkah al-Mukarromah dan makalah lainnya, oleh Abu Hasan Arif.) hajj Di antara tempat/negeri yang memiliki keutamaan dan keagungan adalah Ummul Quro , “Mekkah al-Mukarromah”, di tempat ini terdapat Ka’bah, rumah yang dibangun untuk ibadah kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala . Ka’bah adalah kiblat kaum muslimin baik yang masih hidup maupun yang telah tiada. Sesungguhnya negeri Mekkah adalah tempat turunnya wahyu Alloh, dan risalah (agama Islam), tidak ada seorangpun dari kalangan muslimin yang mengingkari keutamaan negeri Mekkah. Mekkah adalah tempat yang paling dicintai Alloh. Dari Abdulloh bin Adi bin Hamro rodhiyallohu ‘anhu , ia berkata: رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاقِفًا عَلَى الْحَزْوَرَةِ، فَقَالَ: وَاللَّهِ إِنَّكِ لَخَيْرُ أَرْضِ اللَّهِ، وَأَحَبُّ أَرْضِ اللَّهِ إِلَى اللَّهِ، وَلَوْلاَ أَنِّي أُخْرِجْتُ مِنْكِ مَا خَرَجْتُ. “Saya melihat Rosululloh sho

SEKILAS TENTANG SEJARAH MEKKAH DAN MADINAH

  Kota Mekkah al-Mukarramah Kata Mekkah/Makkah/Bakkah yang berarti tempat yang padat dan ramai, karena banyaknya orang yang thowaf dan menangis sekeliling Ka’bah. Kota Mekkah adalah kota pertama yang ada di dunia, setelah itu kota Madinah, lalu Baitul Maqdis. Sejak awal kota Mekkah menjadi kota pertemuan setiap manusia, baik dalam berdagang ataupun beribadah, sehingga kota Mekkah menjadi kota Metropolitan yang ramai dengan bisnis dan ibadah. Hal ini telah tergambar oleh kebiasaan penduduknya (Bani Quraisy) yang dikisahkan dalam surat Quraisy, tentang hoby berdagang orang Quraisy yang tidak mengenal musim dan tempat. Di Mekkah terdapat bangunan pertama di dunia (Ka’bah) sebagai kiblat ibadah dan Gunung pertama di di dunia (Jabal Abi Qubais) yang berhadapan dengan Bab, Salaam. Selain itu terdapat Sumur Zamzam (hasil tawakkal yang benar dari keluarga Ibrahim AS), dan di sebelahnya terdapat Maqom Ibrahim (tempat berpijak Ibrahim) saat meninggikan bangunan Ka’bah bersama Isma’il putran

Penjelasan tentang Haji

DEFINISI HAJI Secara literal, haji adalah maksud atau tujuan. Secara terminologi syariah haji adalah bermaksud pergi ke Baitullah di Makkah untuk melaksanakan ibadah haji (قصد البيت الحرام للنسك) DALIL DASAR HUKUM HAJI Hukum haji adalah wajib sekali seumur hidup bagi setiap muslim (fardhu 'ain) yang mampu melaksanakannya secara finansial dan fisikal. Dalil dasar Quran dan hadits terkait ibadah haji: kewajiban haji, macam-macam haji, syarat rukun haji. - QS Ali Imron 3:97 ولله على الناس حج البيت من استطاع إليه سبيلا Artinya: mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. - Hadits sahih riwayat Bukhori dan Muslim (muttafaq alaih) بني الإسلام على خمس : شهادة أن لا إله إلا الله وأن محمداً رسول الله وإقام الصلاة وإيتاء الزكاة وصوم رمضان وحج البيت من استطاع إليه سبيلا Artinya: Islam dibangun atas lima hal: Dua kalimat syahadat, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadan, haji ke Baitullah ba

Hukum Jual Beli di dalam Mesjid

Hukum Jual Beli di Masjid           Masjid adalah tempat yang digunakan untuk sholat, dzikir dan membaca al-Qur’an. Tetapi kita dapatkan juga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bermusyawarah dan menerima tamu di dalam masjid. Apakah dibolehkan melakukan transaksi jual beli di dalam masjid ?           Para ulama berbeda pendapat di dalam masalah ini, hal itu terkait dengan perbedaan pendapat di dalam memahami hadist Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :           إِذَا رَأَيْتُمْ مَنْ يَبِيعُ أَوْ يَبْتَاعُ فِى الْمَسْجِدِ فَقُولُوا : لاَ أَرْبَحَ اللَّهُ تِجَارَتَكَ ، وَإِذَا رَأَيْتُمْ مَنْ يَنْشُدُ فِيهِ ضَالَّةً فَقُولُوا : لاَ رَدَّهَا اللَّهُ عَلَيْكَ           “Jika kamu melihat orang menjual atau membeli di mesjid maka katakanlah : “Semoga Allah tidak memberi keuntungan pada daganganmu.” Dan jika kamu melihat orang mencari barang yang hilang di masjid, maka katakanlah :“Semoga Allah tidak mengembalikannya kepadamu”

NAFSU TERSEMBUNYI

Beberapa pakar sejarah Islam meriwayatkan sebuah kisah menarik. Kisah Ahmad bin Miskin, seorang ulama abad ke-3 Hijriah dari kota Basrah, Irak. Menuturkan lembaran episode hidupnya, Ahmad bin Miskin bercerita: Aku pernah diuji dengan kemiskinan pada tahun 219 Hijriyah. Saat itu, aku sama sekali tidak memiliki apapun, sementara aku harus menafkahi seorang istri dan seorang anak. Lilitan hebat rasa lapar terbiasa mengiringi hari-hari kami. Maka aku berazam untuk menjual rumah dan pindah ke tempat lain. Akupun berjalan jalan mencari orang yang bersedia membeli rumahku. Bertemulah aku dengan sahabatku Abu Nashr dan kuceritakan kondisiku. Lantas, dia malah memberiku 2 lembar roti isi manisan dan berkata: "berikan makanan ini kepada keluargamu." Di tengah perjalanan pulang, aku berpapasan dengan seorang wanita fakir bersama anaknya. Tatapannya jatuh di kedua lembar rotiku. Dengan memelas dia memohon: "Tuanku, anak yatim ini belum makan, tak kuasa terlalu lama menahan siksa lap

Misteri Malam

MISTERI MALAM Di pinggiran sebuah hutan, satu keluarga kelinci mulai beranjak tidur. Malam membatasi gerak anak-anak mereka hanya di sekitar lubang yang menjadi rumah mereka. Walau tak berpintu, anak-anak kelinci seperti melihat dinding tebal antara rumah dan dunia luar. Seekor anak kelinci bertingkah lain dari yang lain. Sesekali, ia menjulurkan kepalanya keluar lubang. Ia menoleh ke kiri dan kanan mencari sesuatu yang dianggapnya baru. Tapi, tindakan itu dicegah keras induknya. “Jangan coba-coba lakukan itu lagi, Nak!” teriak sang induk marah. “Kenapa, Bu?” tanya anak kelinci heran. “Kenapa tak satu kelinci pun yang berani keluar lubang di saat malam?” Induk kelinci menatap anaknya tajam. “Anakku,” ucapnya kemudian. “Malam sangat berbahaya untuk hewan seperti kita. Ketika malam datang, lubang menjadi tempat yang paling aman buat kita,” jelas sang induk kemudian. “Bukankah tanah di sekitar sini hanya dihuni para kelinci, Bu?” sergah si anak menawarkan sudut pandang lain. Induknya ters

Kisah Seorang Anak dan Paku Di Tiang

Kisah Seorang Anak dan Paku Di Tiang Di masa lalu ada seoarang anak Muslim yang memiliki seorang anak lelaki bernama Mahmud. Anak lelakinya itu tumbuh menjadi seorang yang lalai menunaikan kewajiban-kewajibannya. Meskipun telah banyak ajakan, nasihat, dan perintah bapaknya agar Mahmud mengerjakan shalat, puasa, dan amal saleh lainya, Mahmud tetap meninggalkanya. Malah, ia suka bermaksiat. Mahmud suka berjudi, mabuk dan berbagai kemaksiatan lainya. Suatu hari, bapaknya itu memanggil Mahmud, dan berkata, "Anakku, engkau ini suka lalai beribadah dan malah suka berbuat maksiat. Mulai hari ini, aku akan menancapkan paku pada tiang di halaman rumah kita. Setiap kali, engkau berbuat maksiat maka aku akan menancapkan satu paku ke tiang itu. Akan tetapi, setiap kali engkau berbuat satu kebajikan maka aku akan mencabut sebatang paku dari tiang ini. Sesuai dengan janjinya, setiap hari bapaknya menancapkan beberapa batng paku pada tiang itu, saat ia mengetahui Mahmud kembali bermaksiat. Kada

Cinta Bersujud di Mihrab Taat

Cinta Bersujud di Mihrab Taat Julaibib, begitu dia biasa dipanggil. Sebutan ini sendiri mungkin sudah menunjukkan ciri jasmani serta kedudukannya di antara manusia; kerdil dan rendahan. Julaibib. Nama yang tak biasa dan tak lengkap. Nama ini, tentu bukan dia sendiri yang menghendaki. Tidak pula orangtuanya. Julaibib hadir ke dunia tanpa mengetahui siapa ayah dan yang mana bundanya. Demikian pula orang-orang, semua tak tahu, atau tak mau tahu tentang nasab Julaibib. Tak dikenal pula, termasuk suku apakah dia. Celakanya, bagi masyarakat Yatsrib, tak bernasab dan tak bersuku adalah cacat kemasyarakatan yang tak terampunkan. Julaibib yang tersisih. Tampilan jasmani dan kesehariannya juga menggenapkan sulitnya manusia berdekat-dekat dengannya. Wajahnya yang jelek terkesan sangar. Pendek. Bungkuk. Hitam. Fakir. Kainnya usang. Pakaiannya lusuh. Kakinya pecah-pecah tak beralas. Tak ada rumah untuk berteduh. Tidur sembarangan berbantalkan tangan, berkasurkan pasir dan kerikil. Tak ada perabotan