Posts

Showing posts from July, 2015

Keutamaan Makkah

Image
      (Disarikan dari makalah Najlah Sholih yang berjudul Fadlu Mekkah al-Mukarromah dan makalah lainnya, oleh Abu Hasan Arif.) hajj Di antara tempat/negeri yang memiliki keutamaan dan keagungan adalah Ummul Quro , “Mekkah al-Mukarromah”, di tempat ini terdapat Ka’bah, rumah yang dibangun untuk ibadah kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala . Ka’bah adalah kiblat kaum muslimin baik yang masih hidup maupun yang telah tiada. Sesungguhnya negeri Mekkah adalah tempat turunnya wahyu Alloh, dan risalah (agama Islam), tidak ada seorangpun dari kalangan muslimin yang mengingkari keutamaan negeri Mekkah. Mekkah adalah tempat yang paling dicintai Alloh. Dari Abdulloh bin Adi bin Hamro rodhiyallohu ‘anhu , ia berkata: رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاقِفًا عَلَى الْحَزْوَرَةِ، فَقَالَ: وَاللَّهِ إِنَّكِ لَخَيْرُ أَرْضِ اللَّهِ، وَأَحَبُّ أَرْضِ اللَّهِ إِلَى اللَّهِ، وَلَوْلاَ أَنِّي أُخْرِجْتُ مِنْكِ مَا خَرَجْتُ. “Saya melihat Rosululloh sho

SEKILAS TENTANG SEJARAH MEKKAH DAN MADINAH

  Kota Mekkah al-Mukarramah Kata Mekkah/Makkah/Bakkah yang berarti tempat yang padat dan ramai, karena banyaknya orang yang thowaf dan menangis sekeliling Ka’bah. Kota Mekkah adalah kota pertama yang ada di dunia, setelah itu kota Madinah, lalu Baitul Maqdis. Sejak awal kota Mekkah menjadi kota pertemuan setiap manusia, baik dalam berdagang ataupun beribadah, sehingga kota Mekkah menjadi kota Metropolitan yang ramai dengan bisnis dan ibadah. Hal ini telah tergambar oleh kebiasaan penduduknya (Bani Quraisy) yang dikisahkan dalam surat Quraisy, tentang hoby berdagang orang Quraisy yang tidak mengenal musim dan tempat. Di Mekkah terdapat bangunan pertama di dunia (Ka’bah) sebagai kiblat ibadah dan Gunung pertama di di dunia (Jabal Abi Qubais) yang berhadapan dengan Bab, Salaam. Selain itu terdapat Sumur Zamzam (hasil tawakkal yang benar dari keluarga Ibrahim AS), dan di sebelahnya terdapat Maqom Ibrahim (tempat berpijak Ibrahim) saat meninggikan bangunan Ka’bah bersama Isma’il putran