Urgensi Tadzkiyatun Nafs
Pengajian Imuslimah – Sabtu, 6 Juni 2009
Tempat : Kediaman Ibu Maya Utomo
Pembicara : Ibu Nila Permana Sari
Moderator Ibu Mayanti Farah
Pembaca Tilawah Al Qur'an : Ibu Nani Afdal
Notulensi: Dwiroza
Topik: Urgensi Tadzkiyatun Nafs
(Pentingnya Pensucian Jiwa)
DEFINISI
Secara bahasa, Tadzkiyatun Nafs berarti membersihkan / mensucikan.
Sedangkan secara istilah Tadzkiyatun Nafs berarti mensucikan hati dari sifat-sifat tercela dan mengisinya dengan sifat-sifat terpuji.
Hati yang bersih dan suci akan mempengaruhi jasad manusia. Jika hati itu baik maka akan baiklah seluruhnya dan sebaliknya jika hati yang buruk maka buruklah semuanya.
Pada saat kita membersihkan hati maka harus diiringi dengan melakukan sifat-sifat yang terpuji secara bersamaan. Sehingga proses Tadzkiyatun Nafs dapat berjalan dengan sempurna.
Kesehatan hati lebih utama daripada kesehatan jasad. Mengapa kesehatan hati lebih utama, karena dengan kesehatan jasad hanya kebahagiaan didunia yang didapat sedangkan jika seorang manusia mempunyai hati yang sehat maka kebahagiaan didunia dan diakherat yang kelak akan didapatkannya.
TUJUAN
Menumbuhkan akhlak yang baik kepada Allah SWT dan kepada sesama manusia.
BEBERAPA HAL PENTINGNYA ( URGENSINYA ) TADZKIYATUN NAFS
1. Warisan para Rasul.
Merupakan warisan dari para Nabi dan Rasul. Seperti doanya nabi Ibrahim sebagai berikut :
“ Wahai Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka al Kitab dan hikmah serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Al-Baqarah : 129)
Dan jawaban dari Allah SWT atas doa nabi Ibrahim diatas, terdapat didalam Al Qur'an :
Al-Baqarah : 151
Al-Jumu’ah : 2
Ali Imran : 164
Dan cara-cara Tadzkiyatun Nafs yang dibawa oleh para Rasul ini adalah melalui:
Tadzkiir : Mengingatkan dengan membacakan ayat-ayat Allah, baik ayat-ayat qauniyah maupun ayat-ayat qauliyah
Ta’liim : Mengajarkan Kitab dan Sunnah.
Tazkiyyah : Membersihkan hati dan memperbaiki tingkah-laku.
Seperti cara-cara yang dilakukan oleh Rasullullah dalam menghadapi kaum jahiliyah pada saat itu didalam berdakwah adalah dengan Halaqah .
2. Ciri khas orang beriman.
Allah SWT berfirman:
“… dan sungguh akan kami selamatkan orang yang paling bertaqwa dari neraka, yaitu orang yang memberikan hartanya karena ingin mensucikan dirinya.” (QS. Al-Lail : 17-18).
Selama seseorang masih hidup maka proses Tadzkiyatun Nafs akan terus menerus berjalan.
Sehingga tidak salah jika seseorang yang beriman selalu menjaga kebersihan hatinya. Seperti salah satu hadist mengatakan “ Kebersihan adalah sebagian dari Iman “.
3. Merupakan barometer kebahagiaan atau kesengsaraan.
Allah SWT berfirman:
“…sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS. Asy-Syam : 9-10).
Hati yang bersih akan berpengaruh dihari akhir nanti. Dimana akhlak yang baik bisa memperberat timbangan seseorang dihari akhir nanti.
4. Pengobat penyakit hati.
Dengan Tadzkiyatun Nafs akan menjadi obat bagi jiwa manusia.
Ketika sesesorang melakukan dosa maka akan timbul satu titik hitam dihatinya. Sehingga tanpa disadari dari satu titik hitam lama kelamaan akan semakin menumpuk seperti cermin yang penuh dengan debu-debu.
Begitu juga dengan hati, sesering mungkin kita berIstighfar / Taubat maka akan semakin bersih hati kita. Karena manusia sering melakukan kekhilafan yang tanpa disadari dosa-dosanya telah menumpuk.
Efek dari penyakit hati amat sangat besar dibandingkan sakit fisik/jasad. Karena jika seseorang mempunyai hati yang sakit bisa berpengaruh terhadap lingkungan disekitarnya yaitu keluarga dan masyarakat disekitarnya. Misalnya Iri dengki.
SARANA TAZKIYATUN NAFS
Beberapa sarana Tadzkiyatun Nafs yang bisa dilakukan adalah dengan cara :
1. Shalat
Mengerjakan sholat wajib dan memperbanyak sholat sunnah
2. Puasa
Dengan berpuasa dapat mengendalikan nafsu manusia.
3. Zakat dan Infaq
4. Haji
5. Tilawah Qur’an
6. Dzikir
7. Mengingat kematian
8. Muhasabah
Hendaknya setiap orang memikirkan apa yang telah diperbuatnya hari ini dan memperbaikinya untuk hari esok. Dimana perintah untuk bermuhasabah terdapat didalam Al Qur'an ( Al Hasyr : 18 ).
Tempat : Kediaman Ibu Maya Utomo
Pembicara : Ibu Nila Permana Sari
Moderator Ibu Mayanti Farah
Pembaca Tilawah Al Qur'an : Ibu Nani Afdal
Notulensi: Dwiroza
Topik: Urgensi Tadzkiyatun Nafs
(Pentingnya Pensucian Jiwa)
DEFINISI
Secara bahasa, Tadzkiyatun Nafs berarti membersihkan / mensucikan.
Sedangkan secara istilah Tadzkiyatun Nafs berarti mensucikan hati dari sifat-sifat tercela dan mengisinya dengan sifat-sifat terpuji.
Hati yang bersih dan suci akan mempengaruhi jasad manusia. Jika hati itu baik maka akan baiklah seluruhnya dan sebaliknya jika hati yang buruk maka buruklah semuanya.
Pada saat kita membersihkan hati maka harus diiringi dengan melakukan sifat-sifat yang terpuji secara bersamaan. Sehingga proses Tadzkiyatun Nafs dapat berjalan dengan sempurna.
Kesehatan hati lebih utama daripada kesehatan jasad. Mengapa kesehatan hati lebih utama, karena dengan kesehatan jasad hanya kebahagiaan didunia yang didapat sedangkan jika seorang manusia mempunyai hati yang sehat maka kebahagiaan didunia dan diakherat yang kelak akan didapatkannya.
TUJUAN
Menumbuhkan akhlak yang baik kepada Allah SWT dan kepada sesama manusia.
BEBERAPA HAL PENTINGNYA ( URGENSINYA ) TADZKIYATUN NAFS
1. Warisan para Rasul.
Merupakan warisan dari para Nabi dan Rasul. Seperti doanya nabi Ibrahim sebagai berikut :
“ Wahai Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka al Kitab dan hikmah serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Al-Baqarah : 129)
Dan jawaban dari Allah SWT atas doa nabi Ibrahim diatas, terdapat didalam Al Qur'an :
Al-Baqarah : 151
Al-Jumu’ah : 2
Ali Imran : 164
Dan cara-cara Tadzkiyatun Nafs yang dibawa oleh para Rasul ini adalah melalui:
Tadzkiir : Mengingatkan dengan membacakan ayat-ayat Allah, baik ayat-ayat qauniyah maupun ayat-ayat qauliyah
Ta’liim : Mengajarkan Kitab dan Sunnah.
Tazkiyyah : Membersihkan hati dan memperbaiki tingkah-laku.
Seperti cara-cara yang dilakukan oleh Rasullullah dalam menghadapi kaum jahiliyah pada saat itu didalam berdakwah adalah dengan Halaqah .
2. Ciri khas orang beriman.
Allah SWT berfirman:
“… dan sungguh akan kami selamatkan orang yang paling bertaqwa dari neraka, yaitu orang yang memberikan hartanya karena ingin mensucikan dirinya.” (QS. Al-Lail : 17-18).
Selama seseorang masih hidup maka proses Tadzkiyatun Nafs akan terus menerus berjalan.
Sehingga tidak salah jika seseorang yang beriman selalu menjaga kebersihan hatinya. Seperti salah satu hadist mengatakan “ Kebersihan adalah sebagian dari Iman “.
3. Merupakan barometer kebahagiaan atau kesengsaraan.
Allah SWT berfirman:
“…sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS. Asy-Syam : 9-10).
Hati yang bersih akan berpengaruh dihari akhir nanti. Dimana akhlak yang baik bisa memperberat timbangan seseorang dihari akhir nanti.
4. Pengobat penyakit hati.
Dengan Tadzkiyatun Nafs akan menjadi obat bagi jiwa manusia.
Ketika sesesorang melakukan dosa maka akan timbul satu titik hitam dihatinya. Sehingga tanpa disadari dari satu titik hitam lama kelamaan akan semakin menumpuk seperti cermin yang penuh dengan debu-debu.
Begitu juga dengan hati, sesering mungkin kita berIstighfar / Taubat maka akan semakin bersih hati kita. Karena manusia sering melakukan kekhilafan yang tanpa disadari dosa-dosanya telah menumpuk.
Efek dari penyakit hati amat sangat besar dibandingkan sakit fisik/jasad. Karena jika seseorang mempunyai hati yang sakit bisa berpengaruh terhadap lingkungan disekitarnya yaitu keluarga dan masyarakat disekitarnya. Misalnya Iri dengki.
SARANA TAZKIYATUN NAFS
Beberapa sarana Tadzkiyatun Nafs yang bisa dilakukan adalah dengan cara :
1. Shalat
Mengerjakan sholat wajib dan memperbanyak sholat sunnah
2. Puasa
Dengan berpuasa dapat mengendalikan nafsu manusia.
3. Zakat dan Infaq
4. Haji
5. Tilawah Qur’an
6. Dzikir
7. Mengingat kematian
8. Muhasabah
Hendaknya setiap orang memikirkan apa yang telah diperbuatnya hari ini dan memperbaikinya untuk hari esok. Dimana perintah untuk bermuhasabah terdapat didalam Al Qur'an ( Al Hasyr : 18 ).
Comments
Post a Comment