Wanita Sholihah Pengukir Sejarah - Ummu Salamah

Ummu Salamah

Nama lengkapnya adalah Hindun binti Hudzaifah bin Mughirah Al-Qursyiyah Al-Makhzumiyah, dan biasa dipanggil dengan Ummu Salamah. Ummu Salamah adalah anak dari Abu Umayyah, putera Quraisy yang terkenal dengan sifat pemurahnya, yang apabila bepergian tidak memperkenankan seorangpun dari teman-temannya untuk membawa perbekalan. Abu Ummayah sendirilah yang membawa perbekalan yang cukup untuk rombongannya itu. Oleh karena itu Ummu Salamah terkenal sebagai putri si perbekalan rombongan. Suami pertamanya adalah Abu Salamah. Mereka memiliki masa lampau yang indah dalam sejarah Islam, keduanya termasuk orang yang mula-mula masuk Islam, yang kemudian bersama-sama memulai perjuangan dalam hidup mereka. Keduanya kemudian hijrah ke Habasyah, dan disanalah anak mereka lahir, yaitu Salamah.

Setelah dari Habasyah, mereka hijrah ke Madinah. Ummu Salamah adalah wanita yang sabar dan tabah. Ketika Ummu Salamah, Abu Salamah dan putra mereka Salamah hendak berhijrah, mereka dihalang-halangi oleh Bani Mughiroh. Hingga akhirnya Ummu Salamah terpisah dari suami dan anaknya. Setelah beberapa saat dia dipertemukan dengan anaknya, akhirnya Ummu Salamah bisa menyusul suaminya ke Madinah. Abu Salamah meninggal dunia di Madinah, didampingi Rasulullah Saw. Sejarah mencatat bahwa Ummu Salamah adalah wanita pertama yang hijrah ke Madinah.

Setelah masa iddah nya selesai, Rasulullah Saw melamarnya dan menikahinya. Pada tahun 6 H, Ummu Salamah menemani Rasulullah Saw dalam perjalanan ke Makkah, untuk menunaikan ibadah haji. Pada tahun kafir itulah kaum Quraisy menghalang-halangi Nabi Saw serta para pengikutnya untuk memasuki tanah haram Makkah. Kemudian diadakan perjanjian Hudaibiyah, dimana Ummu Salamah mempunyai peranan yang mulia, yang dinilai para ahli sejarah sebagai sebuah kemenangan nyata. Ummu Salamah juga menemani Rasulullah Saw pada perang Khaibar, juga pada waktu beliau berangkat untuk mengislamkan kota Makkah. Dia juga ikut Rasulullah Saw ketika mengepung kota Tha'if, dan pada perang Hawazin dan Tsaqif, sampai akhirnya Ummu Salamah kembali ke Madinah pada tahun 8 H.

Ummu Salamah juga terkenal sebagai wanita penyayang. Dia lah yang menyampaikan berita kepada Abu Lubabah bahwa Allah menerima taubatnya. Ummu Salamah juga pernah menjadi penyebab kesediaan Nabi memaafkan anak pamannya.

Ummu Salamah dianggap sebagai ulama pada generasi sahabat. Ulama besar sekaliber Ibnu Abbas tidak jarang mengutus orang untuk menanyakan masalah hukum kepadanya. Setelah Rasulullah Saw meninggal, Ummu Salamah senantiasa banyak melakukan puasa dan beribadah, mengamalkan ilmunya serta meriwayatkan hadits yang berasal dari Rasulullah Saw.

Ummu Salamah meninggal dalam usia lanjut, setelah hidup dengan aktifitas yang dipenuhi oleh pengorbanan, jihad dan kesabaran di jalan Allah Swt dan Rasulnya. Beliau dishalatkan oleh Abu Hurairah r.a dan dikuburkan di Baqi disamping kuburan ummul mukminin lainnya.


Sumber:
- Istri-Istri Nabi (Dr. A'isyah Bintusy-Syathi)
- Dakwatuna

Comments

Popular posts from this blog

Doa Majelis

Kupenuhi PanggilanMu ya Allah

Perjuangan seorang ibu "Titi Marsutji Binti Iskak" (Part 1)