Wanita Sholihah Pengukir Sejarah - Fatimah az Zahra
Fatimah az Zahra
Nama lengkapnya adalah Fatimah binti Muhammad bin Abdullah bin Abu Muthalib. Fatimah, putri Rasulullah Saw merupakan putri termuda diantara putri-putri Nabi lainnya. Ia menikah dengan Ali bin Abi Thalib pada usianya yang ke 18 tahun. Ia merupakan ibu dari Hasan, Husain, Ummu Kultsum dan Zaenab.
Dari Aisyah r.a, ia berkata, "Aku bertemu dengan Fatimah. Ia berjalan sebagaimana layaknya nabi berjalan. Dan di saat ia bertemu dengan Nabi Saw, berkatalah Nabi, 'Selamat datang wahai putriku.' Lalu Nabi memintanya duduk di sebelah kanan atau kirinya. Kemudian di saat Nabi mengatakan sesuatu kepadanya, menangislah ia. Maka aku langsung bertanya kepadanya, 'Mengapa kamu menangis?' . Namun, di saat Nabi mengatakan sesuatu lagi kepada Fatimah, maka ia pun tertawa riang. Sekali lagi, aku pun berkata kepada Fatimah, 'Aku tidak pernah menjumpai kebahagiaan yang berdekatan dengan kesedihan sebagaimana hari ini.' Maka aku bertanya kepadanya tentang apa yang telah dikatakan Nabi kepadanya. Berkatalah Fatimah, 'Kamu jangan menyebarluaskan rahasia ini hingga Nabi wafat nanti..' Lalu aku menanyakan rahasia itu, maka berkatalah Fatimah, 'Nabi telah memberi isyarat kepadaku, dan berkata bahwa Jibril biasanya meminta kepadaku (Nabi) untuk membaca Al Quran secara langsung dihadapannya sekali dalam setahun. Namun pada tahun ini, Jibril memintaku (Nabi) sebanyak dua kali. Maka menangislah aku mendengar perkataan itu. Sebab, tandanya Nabi akan meninggalkan kita semua. Namun aku merasa sangat bahagia, di saat Nabi berkata kepadaku, 'Relakanlah dirimu menjadi ratu wanita-wanita penghuni surga, atau menjadi ratu wanita-wanita muslim.'" (Diriwayatkan oleh Al Bukhari)
Dari Aisyah r.a berkata, "Aku tidak pernah melihat seorangpun yang mampu menyerupai Fatimah dalam hal keserupaannya dengan Nabi. Ketenangan dan keistiqamahannya dalam duduk maupun berdiri sebagaimana ketenangan dan keistiqamahan Nabi. Ia di saat masuk ke rumah Nabi, Nabi langsung berdiri menyambut kedatangannya. Begitu pula disaat Nabi mengunjungi rumah Fatimah, ia pun beranjak dari tempat duduknya menyambut Nabi, dan memberikan tempat duduknya kapada Nabi. (Diriwayatkan oleh Turmudzi)
Berkatalah Nabi Saw bahwa wanita paling mulia di surga nanti adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, istri Firaun yang bernama Asiyah binti Muzahim, dan Maryam binti Imran (HR Ahmad)
Dari Anas r.a berkata, di saat sakit Nabi mulai parah dan berselimut, berkatalah Fatimah, "Sakitkah wahai ayah?" Maka berkatalah Nabi kepada Fatimah, "Ayahmu tidak akan pernah mengalami kesusahan setelah hari ini." Dan ketika Nabi wafat, berkatalah Fatimah, "Wahai ayah, Tuhan telah mengabulkan permohonanmu. Wahai ayah, surga Firdaus adalah tempat kembalimu. Wahai ayah, Jibrillah yang akan memperhatikanmu."
Fatimah az Zahra, meninggal dalam usia 29 tahun, 6 bulan setelah meninggalnya Rasulullah Saw.
Sumber:
- Majalah Ummi
- Dakwatuna
Nama lengkapnya adalah Fatimah binti Muhammad bin Abdullah bin Abu Muthalib. Fatimah, putri Rasulullah Saw merupakan putri termuda diantara putri-putri Nabi lainnya. Ia menikah dengan Ali bin Abi Thalib pada usianya yang ke 18 tahun. Ia merupakan ibu dari Hasan, Husain, Ummu Kultsum dan Zaenab.
Dari Aisyah r.a, ia berkata, "Aku bertemu dengan Fatimah. Ia berjalan sebagaimana layaknya nabi berjalan. Dan di saat ia bertemu dengan Nabi Saw, berkatalah Nabi, 'Selamat datang wahai putriku.' Lalu Nabi memintanya duduk di sebelah kanan atau kirinya. Kemudian di saat Nabi mengatakan sesuatu kepadanya, menangislah ia. Maka aku langsung bertanya kepadanya, 'Mengapa kamu menangis?' . Namun, di saat Nabi mengatakan sesuatu lagi kepada Fatimah, maka ia pun tertawa riang. Sekali lagi, aku pun berkata kepada Fatimah, 'Aku tidak pernah menjumpai kebahagiaan yang berdekatan dengan kesedihan sebagaimana hari ini.' Maka aku bertanya kepadanya tentang apa yang telah dikatakan Nabi kepadanya. Berkatalah Fatimah, 'Kamu jangan menyebarluaskan rahasia ini hingga Nabi wafat nanti..' Lalu aku menanyakan rahasia itu, maka berkatalah Fatimah, 'Nabi telah memberi isyarat kepadaku, dan berkata bahwa Jibril biasanya meminta kepadaku (Nabi) untuk membaca Al Quran secara langsung dihadapannya sekali dalam setahun. Namun pada tahun ini, Jibril memintaku (Nabi) sebanyak dua kali. Maka menangislah aku mendengar perkataan itu. Sebab, tandanya Nabi akan meninggalkan kita semua. Namun aku merasa sangat bahagia, di saat Nabi berkata kepadaku, 'Relakanlah dirimu menjadi ratu wanita-wanita penghuni surga, atau menjadi ratu wanita-wanita muslim.'" (Diriwayatkan oleh Al Bukhari)
Dari Aisyah r.a berkata, "Aku tidak pernah melihat seorangpun yang mampu menyerupai Fatimah dalam hal keserupaannya dengan Nabi. Ketenangan dan keistiqamahannya dalam duduk maupun berdiri sebagaimana ketenangan dan keistiqamahan Nabi. Ia di saat masuk ke rumah Nabi, Nabi langsung berdiri menyambut kedatangannya. Begitu pula disaat Nabi mengunjungi rumah Fatimah, ia pun beranjak dari tempat duduknya menyambut Nabi, dan memberikan tempat duduknya kapada Nabi. (Diriwayatkan oleh Turmudzi)
Berkatalah Nabi Saw bahwa wanita paling mulia di surga nanti adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, istri Firaun yang bernama Asiyah binti Muzahim, dan Maryam binti Imran (HR Ahmad)
Dari Anas r.a berkata, di saat sakit Nabi mulai parah dan berselimut, berkatalah Fatimah, "Sakitkah wahai ayah?" Maka berkatalah Nabi kepada Fatimah, "Ayahmu tidak akan pernah mengalami kesusahan setelah hari ini." Dan ketika Nabi wafat, berkatalah Fatimah, "Wahai ayah, Tuhan telah mengabulkan permohonanmu. Wahai ayah, surga Firdaus adalah tempat kembalimu. Wahai ayah, Jibrillah yang akan memperhatikanmu."
Fatimah az Zahra, meninggal dalam usia 29 tahun, 6 bulan setelah meninggalnya Rasulullah Saw.
Sumber:
- Majalah Ummi
- Dakwatuna
Comments
Post a Comment