Tips Memaksimalkan Ramadhan Untuk Ibu Rumah Tangga
Jakarta (SI ONLINE) - Ramadhan telah berjalan. Beragam aktifitas dilakukan kaum Muslimin untuk mengisi bulan mulia ini. Termasuk aktifitas keseharian di rumah tangga. Bagi kalangan ibu rumah tangga, diperlukan tips untuk mengatur operasional keluarga dalam menjalankan ibadah ramadhan.
"Ibu-ibu menjadi manajer operasional agar seluruh anggota keluarga bisa optimal menjalani ibadah ramadhan,"kata pembina GUMAM, Ummu Hafizh, kepada Suara Islam Online, Selasa (25/7/2012).
Penulis tetap rubrik keluarga di Tabloid Suara Islam ini juga menyarankan ibu-ibu rumah tangga untuk membuat jadwal aktifitas ramadhan.
"Buatlah jadwal aktivitas Ramadhan dan target Ramadhan yang telah dimusyawarahkan bersama. Diperlukan evaluasi setiap hari. Dan niatkan menjadikan ramadhan sepanjang tahun, dengan menjalankan aktivitas Ramadhan di 11 bulan berikutnya," sarannya.
Selain itu, Ummu Hafizh juga menyarankan para perempuan khususnya ibu rumah tangga, walaupun sibuk mengurus rumah tangga, tetapi harus tetap memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan ini.
"Ramadhan bulan ibadah. Maksimalkan amal ibadah kita. Ibadah sunnah dapat pahala ibadah wajib. Ibadah wajib pahalanya dikali 70. Jadi ahsan sholat berjamaah di masjid. Minimal shalat isya, tarawih dan subuh. Ajak seluruh anggota keluarga, termasuk bayi untuk berpuasa," katanya.
Karena ibu rumah tangga selalu sibuk mengurus rumah menyiapkan sahur, Ummu Hafizh memberikan nasihat untuk terus menjaga kesehatan
"Ibu-ibu harus bisa mejaga kesehatan dirinya dan seluruh anggota keluarga. Sediakan obat herbal untuk menjaga stamina, seperti madu, sari kurma, zaitun, habbatussauda'. Kalau perlu jada dokter keluarga dengan bekam dan refleksi. Kalau badan semua jadi semangat ibadah," katanya.
Ibu dari tujuh orang anak itu, juga mengatakan bahwa perempuan yang haid juga bisa tetap memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan dengan memperbanyak zikir dan istighfar.
"Wanita haid tidak menjadi halangan mendapat pahala di bulan Ramadhan. Karena kata Nabi Muhammad SAW, haid menjadi kafarah bagi dosa-dosanya, bahkan wanita haid yang selalu berzikir dan istighfar akan dihapus dosa-dosanya," katanya.
Di akhir pembicaraan, Ummu Hafizh mengatakan bahwa perempuan atau ibu harus menjadi pahlawan untuk keluarganya.
"Jadilah hero dalam perang melawan hafsu, supaya bisa panen pahala. Puncak ibadah adalah i'tikaf keluarga untuk memburu Lailatul Qodar," tuturnya.
Rep: Mesyah Achreini
Red: Shodiq Ramadhan
"Ibu-ibu menjadi manajer operasional agar seluruh anggota keluarga bisa optimal menjalani ibadah ramadhan,"kata pembina GUMAM, Ummu Hafizh, kepada Suara Islam Online, Selasa (25/7/2012).
Penulis tetap rubrik keluarga di Tabloid Suara Islam ini juga menyarankan ibu-ibu rumah tangga untuk membuat jadwal aktifitas ramadhan.
"Buatlah jadwal aktivitas Ramadhan dan target Ramadhan yang telah dimusyawarahkan bersama. Diperlukan evaluasi setiap hari. Dan niatkan menjadikan ramadhan sepanjang tahun, dengan menjalankan aktivitas Ramadhan di 11 bulan berikutnya," sarannya.
Selain itu, Ummu Hafizh juga menyarankan para perempuan khususnya ibu rumah tangga, walaupun sibuk mengurus rumah tangga, tetapi harus tetap memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan ini.
"Ramadhan bulan ibadah. Maksimalkan amal ibadah kita. Ibadah sunnah dapat pahala ibadah wajib. Ibadah wajib pahalanya dikali 70. Jadi ahsan sholat berjamaah di masjid. Minimal shalat isya, tarawih dan subuh. Ajak seluruh anggota keluarga, termasuk bayi untuk berpuasa," katanya.
Karena ibu rumah tangga selalu sibuk mengurus rumah menyiapkan sahur, Ummu Hafizh memberikan nasihat untuk terus menjaga kesehatan
"Ibu-ibu harus bisa mejaga kesehatan dirinya dan seluruh anggota keluarga. Sediakan obat herbal untuk menjaga stamina, seperti madu, sari kurma, zaitun, habbatussauda'. Kalau perlu jada dokter keluarga dengan bekam dan refleksi. Kalau badan semua jadi semangat ibadah," katanya.
Ibu dari tujuh orang anak itu, juga mengatakan bahwa perempuan yang haid juga bisa tetap memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan dengan memperbanyak zikir dan istighfar.
"Wanita haid tidak menjadi halangan mendapat pahala di bulan Ramadhan. Karena kata Nabi Muhammad SAW, haid menjadi kafarah bagi dosa-dosanya, bahkan wanita haid yang selalu berzikir dan istighfar akan dihapus dosa-dosanya," katanya.
Di akhir pembicaraan, Ummu Hafizh mengatakan bahwa perempuan atau ibu harus menjadi pahlawan untuk keluarganya.
"Jadilah hero dalam perang melawan hafsu, supaya bisa panen pahala. Puncak ibadah adalah i'tikaf keluarga untuk memburu Lailatul Qodar," tuturnya.
Rep: Mesyah Achreini
Red: Shodiq Ramadhan
Comments
Post a Comment