Etika Berbicara

Oleh : Bahron Anshori

Setiap orang pasti ingin selalu berbicara. Namun, tidak setiap orang yang berbicara itu mempunyai memperhatikan etika dalam menyampaikan pesannya. Sebagai Muslim, hendaknya dalam berbicara, kita memperhatikan beberapa etika yang bisa mendatangkan kebaikan dan keberkahan.

Di antara etika berbicara yang dianjurkan oleh Islam adalah;
pertama, hendaknya pembicaraan selalu di dalam kebaikan. Allah SWT berfirman, ''Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali bisik-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah atau berbuat ma`ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia.'' (QS Annisa [4]: 114).

Kedua, sebaiknya orang berbicara dengan suara yang jelas agar dapat didengar, tidak terlalu keras, tidak pula terlalu pelan. Selain itu, jangan membicarakan sesuatu yang tidak berguna. Rasulullah SAW bersabda, ''Termasuk kebaikan Islamnya seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna.'' (HR Ahmad dan Ibnu Majah).

Ketiga, hendaknya orang yang berbicara jangan membicarakan semua apa yang didengar, sebab bisa jadi semua yang didengar itu menjadi dosa. Nabi SAW bersabda, ''Cukuplah menjadi suatu dosa bagi seseorang yaitu apabila ia membicarakan semua apa yang telah ia dengar.'' (HR Muslim)

Keempat, menghindari perdebatan dan saling membantah, sekalipun kita berada di pihak yang benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda. Nabi SAW bersabda, ''Aku adalah penjamin sebuah istana di taman surga bagi siapa saja yang menghindari pertikaian (perdebatan) sekalipun ia benar; dan (penjamin) istana di tengah-tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan dusta sekalipun bercanda.'' (HR Abu Daud dan dinilai hasan oleh Al-Albani).

Kelima, berbicara dengan tenang dan tidak tergesa-gesa. Aisyah RA menuturkan, ''Sesungguhnya Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam apabila membicarakan suatu pembicaraan, sekiranya ada orang yang menghitungnya, niscaya ia dapat menghitungnya.'' (Mutta-faq'alaih).

Keenam, hindari sikap memaksakan diri dan banyak bicara di dalam berbicara. Nabi SAW bersabda, ''Dan sesungguhnya manusia yang paling aku benci dan yang paling jauh dariku di hari Kiamat kelak adalah orang yang banyak bicara, orang yang berpura-pura fasih, dan orang-orang yang mutafaihiqun.'' Para shahabat bertanya, ''Wahai Rasulullah, apa arti mutafaihiqun?'' Nabi menjawab, ''Orang-orang yang sombong.'' (HR At-Turmudzi, dinilai hasan oleh Al-Albani).
Terakhir, dalam berbicara sebaiknya kita menghindari perbuatan menggunjing (ghibah) dan mengadu domba. Allah SWT berfirman, ''Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain.'' (QS Alhujurat [49]: 12).

Semoga setiap pembicaraan yang kita lakukan menjadi bermanfaat dengan memperhatikan etika berbicara. Wallahu a'lam.

Comments

Popular posts from this blog

Doa Majelis

Kupenuhi PanggilanMu ya Allah

Jodohku-Dibalik Perjuangan Seorang Ibu "Titi Marsutji Binti Iskak" (Part 3)