Resep Keluarga Sakinah..

Tabligh Akbar
Hari/Tanggal : Sabtu / 9 Agustus 2008
Pembicara : Ust. Amang Syafrudin

Seorang Pengajar di Jur. Syari’ah, Ekonomi Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Qudwah dan seorang peneliti IDRIS (Institute for Development and Research in Islamic Studies) Al-Qudwah, Depok.

Tempat: KBRI, Washington D.C
Topik : Resep Keluarga Sakinah

====================================================
Assalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh

Ustadz Amang Syafrudin, dalam ceramahnya mengawali dengan suatu ayat:

Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, mencegah yang mungkar dan beriman kepada Allah.
(Q.S. Ali Imran [3]: 110)

Ayat di atas mengungkapkan bahwa umat Islam adalah umat terbaik di antara umat-umat lainnya

Sangat nikmat menjadi bagian dari umat Islam, karena Allah sengaja telah menyiapkan umat islam sebagai umat yang terbaik (Khairru Ummah). Untuk itu saling menjaga dan membentuk umat Islam yang baik adalah tanggung jawab bersama.

Komponen dari umat itu sendiri adalah keluarga. Bagaimana membentuk suatu umat yang baik, diawali dari terbentuknya keluarga yang baik, sakinah. Adapun bagaimana menjaga keluarga sakinah adalah suatu perjuangan yang besar.


Dan di antara tanda-tanda yang membuktikan kekuasaannya dan rahmatNya, bahwa Ia menciptakan untuk kamu (wahai kaum lelaki), isteri-isteri dari jenis kamu sendiri, supaya kamu bersenang hati dan hidup mesra dengannya, dan dijadikanNya di antara kamu (suami isteri) perasaan kasih sayang dan belas kasihan. Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi keterangan-keterangan (yang menimbulkan kesedaran) bagi orang-orang yang berfikir.
(Q.S. Ar Rum (30):21)
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa kita adalah makhluk sejenis yaitu manusia yang mempunyai nafsu dan karakter. Tujuan Allah menciptakan manusia dalam golongan yang sejenis supaya kita bisa hidup tentram, mesra dengan berbelas kasih.

Masalah yang timbul dalam keluarga, bukanlah sesuatu yang dapat kita hindari, yang membuat mawardah warahmah suatu keluarga bukanlah kita sendiri, tetapi atas pertolongan Allah. Dalam Al Quran di katakan:


Wahai orang-orang yang beriman, sahut dan sambutlah seruan Allah dan seruan RasulNya apabila Ia menyeru kamu kepada perkara-perkara yang menjadikan kamu hidup sempurna; dan ketahuilah bahawa sesungguhnya Allah berkuasa mengubah atau menyekat di antara seseorang itu dengan (pekerjaan) hatinya, dan sesungguhnya kepadaNyalah kamu akan dihimpunkan.
(Q.S. Al Anfal (8):24)


Dijelaskan bahwa yang membuat batas antara hati dan manusia adalah Allah. Manusia tidak bisa mengontrol hati manusia. Rasa gelisah, kecewa datang tanpa kita mau, karena hanya Allah yang berkuasa atas hati manusia. Untuk itu wajar jika dalam berkomunikasi dengan pasangan maupun kepada anakpun tidak berjalan dengan yang kita mau.

Dalam keadaan demikian lakukan Komunikasi Spiritual, komunikasikan keadaan hati kita hanya kepada Allah, titipkan segalanya kepada Allah. Ungkapkan cinta kita kepada pasangan atau keluarga atas dasar Allah “I love you fillahi

Nuansa hubungan keluarga dengan pendekatan agama akan sangat begitu Indah. Dalam memilih pasangan hiduppun Rasulullah bersabda “Pilihlah olehmu pasangan yang memiliki agama, bila tidak, engkau celaka/hina” (HR Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

Tujuan Berkeluarga

Membentuk keluarga yang utuh merupakan sunnah Nabi. Rasulullah mengatakan bahwa “Barang siapa yang membenci Sunnahku bukan Ummatku”.

Adapun tujuan berkeluarga antara lain
- Mentaati aturan hidup
- Menjalankan anjuran agama
- Mewujudkan keluarga yang sakinah
- Mengembangkan dakwah Islam

Dakwah itu bukan hanya tugas ustadz/kiai, tetapi tugas bersama. Dakwah adalah bagaimana menjaga agar orang lain melakukan kebaikan. Keluarga adalah orang yang paling dekat untuk saling mengingatkan untuk melakukan kebaikan. Dan setiap kebaikan adalah sedekah.

Allah merahmati Suami Istri yang bangun malam, sholat 2 rakaat dan membangunkan pasangannya.

Gambaran Keharmonisan Keluarga.
Beberapa contoh keteladanan kemesraan rumah tangga Nabi Muhammad s.a.w.

Ungkapkan panggilan romantis kepada suami/istri, seperti yang dicontohkah oleh Rasulullah s.a.w biasa memanggil Aisyah dgn beberapa nama panggilan yg di sukainya spt Aisy & Umairah (pipi merah delima).

Berbaring di pangkuan isteri Dari Aisyah r.a, beliau berkata: "Nabi s.a.w biasa meletakkan kepalanya di pangkuanku walaupun aku sedang haid, kemudian beliau membaca Al-Quran." ( Hadis Riwayat Abdurrazaq ).

Bahkan Rasulullah s.a.w mengatakan bahwa, hubungan antara suami dan istri pun merupakan sedekah. “ Ruas tubuh kita adalah sedekah, termasuk “Itu” “
Karena itu di jaman itu pendidikan seks dibuat dengan sedemikian santun.

Tentang uraian detail "Teladan Kemesraan Rumah Tangga Rasulullah" dapat di klik disini

Memupuk Keluarga yang Utuh
- Menyatukan watak
- Memadukan diskusi tentang mendidik anak
- Mengatasi masalah yang terjadi bersama
- Menjalin hubunga yang harmonis (seperti yang di contohkan Rasulullah)
- Menjalin hubungan yang erat dan
- Memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani

Hikmah Membentuk Keluarga
- Mendatangkan Rejeki
- Menyempurnakan nilai Ibadah
- Nafsu tersalurkan
- Kehormatan terjaga
- Mengembangkan keturunan
- Menentramkan jiwa
- Menghindari zinah
- Menjaga kesehatan
- Menumbuhkan tanggung jawab
- Menambah Saudara.

Setelah menikah, seorang akan merasa lebih bertanggung jawab untuk bekerja mencari nafkah untuk keluarga.

Setelah menikah, nilai ibadah kita bertambah, rasa saling mengingatkan untuk melakukan kebaikan.

TANYA JAWAB

Pertanyaan 1:

Terjadinya perselingkuhan terutama di kalangan tokoh-tokoh penting.

Jawab:

Kehidupan keluarga akan indah jika dibangun dijalan Allah, terlepas dari nafsu. Tetapi Rasulullah sendiri mengatakan bahwa “Kepuasan adalah suatu perhatian yang paling utama”. Jika ini dianggap tidak penting, maka sering terjadi perselingkuhan.

Jika di rumah sudah terpuaskan dan masih saja mencari nafsu di luar, orang tersebut yang melakukan perlu untuk dihukum rajam.

Islam dalam membersihkan umat, dimulai dari keluarga. Keharmonisan keluarga mempengaruhi bagaimana pasangan suami, istri dan juga anak berperilaku di luar. Watak dan sikap dalam keluarga akan juga mempengaruhi bagaimana berkomunikasi keluar.

Tokoh2 penting atau orang terpilih dalam masyarakat sebaiknya adalah orang yang terbaik dalam memperlakukan keluarganya.

Pertanyaan 2:

Pada sesi tanya jawab, seorang jamaah meminta klarifikasi tentang berita yang bersumber dari Dep. Agama RI, bahwa akhir akhir ini perceraian meningkat di Indonesia, yang salah satu penyebabnya adalah perbedaan aliran politik antara suami isteri. (sumber: email Bp. Duta Mardin)

Jawab:
"Belum menjadi fenomena, baru kasus perkasus", jawab ustad. Artinya memang ada kejadian itu karena perbedaan aliran politik. Ada sebuah keluarga yang isterinyasetelah aktif di pengajian, kemudian memahami pesan amar makruf nahi mungkar. Sementara sang suami yang menjadi tim sukses yang diketahui tidak amanah dari suatu partai, ingin membawa keluarganya menjadi pendukung calon yang diusungnya. Pada posisi ini bisa saja terjadi perceraian.Lebih lanjut ustad memberi tausiah, bahwa Islam itu mengatur semua sisi kehidupan manusia/masyarakat secara lengkap, termasuk tentunya dalam hal bernegara/berpolitik. Kalau ada sementara umat yang mengharamkan politik, itu adalah warisan lama yang ingin umat Islam itu tetap tertinggal jadi objek,bukan subjek.Menjadi muslim harus cerdas dan berperan aktif dalam semua lini kehidupan. (sumber: email Bp. Duta Mardin)

Pendidikan Islam adalam pendidikan yang Komprehensif. Berbicara tentang ilmu dan pemimpin/ulama.

Allah tidak akan menghapus memori dari otak kita secara sekaligus, tetapi dengan cara mewafatkan ulama-ulama yang berilmu dan ulama yang takut kepada Allah. Sampai tidak tersisa lagi ulama yang berilmu dan bertakwa. Dan manusia pada akhirnya mengangkat ulama yang bodoh tanpa ilmu dan menyesatkan. Dan hal ini yang paling ditakutkan.

Untuk menghindarinya, hadiri majelis2 ilmu, agar semakin banyak umat islam yang berilmu dan takut pada Allah. Kita dorong orang-orang yang baik, sholeh, berilmu untuk menduduki kedudukan yang penting. Sehingga jika diberi amanah dilakukan secara betanggung jawab.

Rasulullah mengatakan, bahwa orang mukmin itu cerdas tidak bodoh, karena orang mukmin selalu berinteraksi pada Allah dan berpedoman pada Al Quran dan Hadist.

Dalam masa Umar Bin Abdul Aziz, masyarakat terbiasa untuk mendalami ayat2 Al Quran sehingga terjadi penyerataan umat yang cerdas.

Pertanyaan 3:
Akhir-akhir ini banyak sekali terjadinya kawin cerai, bagaimana menghindari perceraian.

Jawab:

Resep mempererat hubungan suami istri untuk menghindari perceraian.
- Mengubah suasana di rumah
- Berikan perhatian lebih untuk masalah keluarga
- Kualitas anak tergantung kualitas keluarga
- Penting dilakukan khusus konsultasi tentang keluarga
- Minimal komunikasi yang harus menjadi perhatian utama.

Jika diperhatikan, di dalam Al Quran, bahasan tentang masalah keluarga sangat luar biasa banyak, disbanding masalah sholat, puasa, hal ini menunjukkan betapa pentingnya membentuk keluarga yang sakinah.

Pasangan adalah Baju yang menghangatkan, Asesoris yang memperindah dan juga baju yang menutup segala kekurangan kita.

Cerai adalah diperbolehkan oleh Allah, tetapi juga hal yang paling dibenci Allah. Mengapa diperbolehkan, karena jika memang tidak ada jalan lain untuk mempersatukan kecuali cerai, boleh dilakukan.

Dalam salah satu Hadist, Nabi s.a.w mengatakan “ Jika suami istri sedang bertengkar/marah, janganlah meninggalkan rumah, karena jika masih dalam satu rumah, akan masih ada peluang untuk memperbaiki”

Dan kata penutup dan doa dari Ustadz Amang:

Keluarga Sakinah adalah Keluarga yang dibangun dengan rasa cinta kasih, hormat dan dibentuk di jalan Allah s.w.t.


"Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami istri/suami dan keturunan yang menyejukkan hati kami dan jadikanlah kami Imam bagi orang-orang yang bertakwa” (Q.S. Al Furqaan (25):74)

Wassalamu 'alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh

Comments

Popular posts from this blog

Doa Majelis

Kupenuhi PanggilanMu ya Allah

Perjuangan seorang ibu "Titi Marsutji Binti Iskak" (Part 1)