Surah al fatihah
Al quran surah al fatihah pada kali ini diambil dari :
Hadish Qudsi, K.H.M. Ali Usman-H.A.A. Dahlan, DR H.M.D. Dahlan., hal 325 - 330
Selamat membaca dan mudah-mudahan bermanfaat
Surah Al-Fatihah
Dengan menyebut nama allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Yang Menguasai hari pembalasan
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan
Tunjukilah kepada kami jalan yang lurus
(Yaitu) jalan orang-orang yang telah telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat
Allah swt. Berfirman dalam hadits qudsi :" Wahai bani Adam! Aku telah menurunkan kepadamu tujuh ayat : tiga diantaranya untuk-Ku, tiga lagi untukmu. Sedang yang satu untuk kita bersama. Adapun yang tiga untuk-Ku ialah : Alhamdulillah Rabbil alamin (Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam), Ar Rahmanirrahim (Maha Pemurah lagi Maha Penyayang), Maliki yaumiddin (Yang Menguasai hari pembalasan".
Yang satu untuk kita bersama ialah : Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'inu (Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan). Dari pihakmu melakukan ibadah sedang dari pihak-Ku memberikan pertolongan.
Adapun yang khusus untukmu ialah : "Ihdinas-shirothal-mustaqim (Tunjukilah kepada kami jalan yang lurus),shirathal-ladzina an'amta 'alaihim ghairil-maghdlubi 'alaihim wa ladldlallina (".(Yaitu) jalan orang-orang yang telah telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat )
(Hqr Thaarani di dalam al-Mu'jamul-Ausath yang bersumber dari Ubay bin Ka'ab r.a.)Allah swt menurunkan tujuh ayat atau Fatihatul Kitab, yaitu surat Fatihah, diantara tujuh ayat itu ada tiga yg khusus bagi Allah semata, yaitu berupa pujian yang tidak boleh disekutui hamba-hamba-Nya. Barangsiapa yg menyekutuinya, hamba itu dianggap telah merampas hak khusus-Nya da telah mendurhakai-Nya
Sifat puji sanjung khusus bagi Allah swt semata. Hamba-Nya yang ingin dipuji dan disanjung, berarti telah menyekutui Allah dalam sifat itu, yaitu Riya'. Perbuatan dan amal yang dilakukan bukan lagi karena Allah.
Ar-Rahman adalah sifat Allah ar-Rahman ar-Rahim, mencakup seluruh makna rahmat dan keadaan-Nya, Cuma Dia sendiri yang khusus memiliki sifat ar-Rahman maka boleh saja seorang hamba di antara hamba-hamba-Nya disifati dengan sifat rahim, tetapi dari sudut iman tidak boleh seorang pun diantara hamba-hamba-Nya diberi sifat rahman, lebih-lebih melekatkan kedua sifat itu pada dirinya.
Ar-Rahman artimya Dzat memberi nikmat yang besar. Didalamnya terselip arti "rahmah, rahmat, belaskasihan", meliputi segala macam yang dinamakan rahmat yang diberikan kepada seluruh makhluk-Nya
Ar-Rahim termasuk juga nama yang khusus bagi Allah semata. Sifat ini menunjukan belas kasihan yang khas kepada orang-orang mukmin, firman Allah di dalam al-qur'an : Qs. 33 al-Ahzab : 43
Dan Allah kepada orang-orang mu'min benar-benar rahim (kasih sayang)
Maliki-yaumiddini (Yang Menguasai hari pembalasan) menunjukan sifat khusus bagi Allah SWT semata
Adapun ayat "Iyyaka na'budu wa iyyakanasta'inu" (Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan mengandung dua aspek :
Disatu pihak bagi Hamba Allah, yaitu melakukan ibadah kepada Allah dan memohon pertolongan-Nya dan di pihak lainnya Allah swt. Yang berhak menerima ibadah dan memberikan pertolongan. Melakukan ibadah adalah satu kewajuban bagi hamba Allah. Apabila ia tidak melakukan ibadah berarti ia bukan hamba Allah
Ibadah wajib dilakukan hanya kepada Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya (syirik). Adapun ibadah berarti segala perbuatan manusia yang disukai dan diridhoi Allah baik dalam bentuk kata-kata maupun perbuatan,baik yang kelihatan maupun yg tidak kelihatan.
Konsekuensi dari I'tikad kita bahwa allah Maha Esa dalam menerima ibadah, ialah bahwa Dialah satu-satunya yang berhakkita puji dan ibadahiseluruh sholat, ibadah, hidup, mati adalah untuk Dia, Allah rabbul 'alaminatau disebut tauhid 'ibadah.
Adapun tiga ayat yang khusus berkenaan dengan hambanya ialah :
"Ihdinash-shirathal mustaqim (Tunjukilah kepada kami jalan yang lurus)
Yaitu permohonan bimbingan, tuntunan serta taufiq-Nya kepada Agaman yang hak, yang nyata, jelas tidak ada lika-likunya. Yaitu Agama Islam.
Dalam qs. Ali Imran : 19
Sesungguhnya agama yang dirhidhoi di sisi allah Hanyalah agama Islam.
Shirathal-ladzina an'amta 'alaihim ((Yaitu) jalan orang-orang yang telah telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka) yang dimaksud ayat ini ialah golongan para nabi,para shiddiqin, para syuhada dan orang-orang sholih.
Ghairil maghdubi 'alaihim waladdlallina ( bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat) yang termasuk dalam kategori inii adalah :
a. mereka yang telah rusak iradah dan kehendaknya, walau pun sudah tahu yang hak dan yang benar, tapi menyimpang dan menyeleweng daripadanya.mereka ini adalah orang-orang yahudi (Bani Israil)
b. mereka yang kehilangan pengetahuan, sehingga membutatuli dalam kesesatan, yakni orang-orang Nashrani (Katholik & Protestan, yang sumber kitab sucinya telah dicampuri tangan-tangan manusia).
Wassalamualaikum wrwb.a/n. Dept Dakwah=Eka Puspawati=
(Hqr Thaarani di dalam al-Mu'jamul-Ausath yang bersumber dari Ubay bin Ka'ab r.a.)Allah swt menurunkan tujuh ayat atau Fatihatul Kitab, yaitu surat Fatihah, diantara tujuh ayat itu ada tiga yg khusus bagi Allah semata, yaitu berupa pujian yang tidak boleh disekutui hamba-hamba-Nya. Barangsiapa yg menyekutuinya, hamba itu dianggap telah merampas hak khusus-Nya da telah mendurhakai-Nya
Sifat puji sanjung khusus bagi Allah swt semata. Hamba-Nya yang ingin dipuji dan disanjung, berarti telah menyekutui Allah dalam sifat itu, yaitu Riya'. Perbuatan dan amal yang dilakukan bukan lagi karena Allah.
Ar-Rahman adalah sifat Allah ar-Rahman ar-Rahim, mencakup seluruh makna rahmat dan keadaan-Nya, Cuma Dia sendiri yang khusus memiliki sifat ar-Rahman maka boleh saja seorang hamba di antara hamba-hamba-Nya disifati dengan sifat rahim, tetapi dari sudut iman tidak boleh seorang pun diantara hamba-hamba-Nya diberi sifat rahman, lebih-lebih melekatkan kedua sifat itu pada dirinya.
Ar-Rahman artimya Dzat memberi nikmat yang besar. Didalamnya terselip arti "rahmah, rahmat, belaskasihan", meliputi segala macam yang dinamakan rahmat yang diberikan kepada seluruh makhluk-Nya
Ar-Rahim termasuk juga nama yang khusus bagi Allah semata. Sifat ini menunjukan belas kasihan yang khas kepada orang-orang mukmin, firman Allah di dalam al-qur'an : Qs. 33 al-Ahzab : 43
Dan Allah kepada orang-orang mu'min benar-benar rahim (kasih sayang)
Maliki-yaumiddini (Yang Menguasai hari pembalasan) menunjukan sifat khusus bagi Allah SWT semata
Adapun ayat "Iyyaka na'budu wa iyyakanasta'inu" (Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan mengandung dua aspek :
Disatu pihak bagi Hamba Allah, yaitu melakukan ibadah kepada Allah dan memohon pertolongan-Nya dan di pihak lainnya Allah swt. Yang berhak menerima ibadah dan memberikan pertolongan. Melakukan ibadah adalah satu kewajuban bagi hamba Allah. Apabila ia tidak melakukan ibadah berarti ia bukan hamba Allah
Ibadah wajib dilakukan hanya kepada Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya (syirik). Adapun ibadah berarti segala perbuatan manusia yang disukai dan diridhoi Allah baik dalam bentuk kata-kata maupun perbuatan,baik yang kelihatan maupun yg tidak kelihatan.
Konsekuensi dari I'tikad kita bahwa allah Maha Esa dalam menerima ibadah, ialah bahwa Dialah satu-satunya yang berhakkita puji dan ibadahiseluruh sholat, ibadah, hidup, mati adalah untuk Dia, Allah rabbul 'alaminatau disebut tauhid 'ibadah.
Adapun tiga ayat yang khusus berkenaan dengan hambanya ialah :
"Ihdinash-shirathal mustaqim (Tunjukilah kepada kami jalan yang lurus)
Yaitu permohonan bimbingan, tuntunan serta taufiq-Nya kepada Agaman yang hak, yang nyata, jelas tidak ada lika-likunya. Yaitu Agama Islam.
Dalam qs. Ali Imran : 19
Sesungguhnya agama yang dirhidhoi di sisi allah Hanyalah agama Islam.
Shirathal-ladzina an'amta 'alaihim ((Yaitu) jalan orang-orang yang telah telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka) yang dimaksud ayat ini ialah golongan para nabi,para shiddiqin, para syuhada dan orang-orang sholih.
Ghairil maghdubi 'alaihim waladdlallina ( bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat) yang termasuk dalam kategori inii adalah :
a. mereka yang telah rusak iradah dan kehendaknya, walau pun sudah tahu yang hak dan yang benar, tapi menyimpang dan menyeleweng daripadanya.mereka ini adalah orang-orang yahudi (Bani Israil)
b. mereka yang kehilangan pengetahuan, sehingga membutatuli dalam kesesatan, yakni orang-orang Nashrani (Katholik & Protestan, yang sumber kitab sucinya telah dicampuri tangan-tangan manusia).
Wassalamualaikum wrwb.a/n. Dept Dakwah=Eka Puspawati=
Comments
Post a Comment